Senin, 11 Januari 2016

tips pola hidup sehat

       Pepatah mengatakan " Dunia tak selebar daun kelor ", rasanya sudah menjadi sebuah ungkapan yang biasa di utarakan di masyarakat kita, itu ada benarnya, sebab daun kelor memang memiliki bentuk yang kecil dan memang tidak lebar, akan tetapi dibalik bentuknya yang kecil itu daun kelor ternyata memiliki ratusan manfaat yang sangat banyak bagi kehidupan kita.
Daun kelor sudah dianggap sebagai tanaman ajaib yang dapat digunakan sebagai obat herbal segala penyakit. Kandungan vitamin C daun kelor lebih banyak dari sayur maupun buah lainnya. Selain itu, kandungan vitamin A dan potasium dalam daun kelor sangat tinggi. Tidak heran jika daun kelor dianggap sebagai tanaman ajaib yang sangat bagus untuk tubuh. Bahkan pohonyapun yang dinamakan galeh kelor memiliki nuansa keajaban khusus yang memiliki aura magis supranatural bagi mereka yang mempercayainya. Tiap pohon kelor tidak mesti ada galehnya, karena timbul galehnya pohonya sudah terbilang tua pada lapisan didalam pohon batangnya ada galeh atau kayu yang warnanya coklat kehitam-hitaman, ini menurut leluhur kita dibilang ajaib dan langka.

Kelor atau merunggai (Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Tumbuhan ini memiliki ketinggian batang 7—11 meter. Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai, dapat dibuat sayur atau obat. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau; bunga ini keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segitiga memanjang agak keras yang disebut kelentang.  
Nama umum Indonesia: Kelor, limaran (Jawa) Inggris : Moringa, ben-oil tree, clarifier tree, drumstick tree Melayu : kalor, merunggai, sajina Vietnam : Chùm ngây Thailand : ma-rum Pilipina : Malunggay
Batang berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar; percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh lurus dan memanjang. Daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling, beranak daun gasal (imparipinnatus), helai daun saat muda berwarna hijau muda. Buah berbentuk panjang bersegi tiga, panjang 20 - 60 cm; buah muda berwarna hijau - setelah tua menjadi cokelat, bentuk biji bulat - berwarna coklat kehitaman, berbuah setelah berumur 12 - 18 bulan. Akar tunggang, berwarna putih, membesar seperti lobak.

Perbanyakan bisa secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek batang). Tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di ketinggian 1000 m dpl, banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman rumah atau ladang.
Penelitian terhadap khasiyat atau manfaat tanaman mulai dari daun, kulit batang, buah sampai bijinya, sejak awal tahun 1980-an telah dimulai. Ada sebuah laporan hasil penelitian, kajian dan pengembangan terkait dengan pemanfaatan tanaman kelor untuk penghijauan serta penahan penggurunan di Etiopia, Somalia, dan Kenya oleh tim Jerman, di dalam berkala Institute for Scientific Cooperation, Tubingen, 1993. Laporan tersebut dikhususkan terhadap kawasan yang termasuk Etiopia, Somalia, dan Sudan, karena sejak lama sudah menjadi tradisi penduduknya untuk menanam pohon kelor, mengingat pohon tersebut dapat menjadi bagian di dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan sayuran, bahan baku obat-obatan, juga untuk diperdagangkan. 
Periset dari Anna Technology University, Tamilnadu, India, C Senthil Kumar, membuktikan bahwa daun kelor memang berkhasiat sebagai hepatoprotektor alias pelindung hati. Menurut dokter sekaligus herbalis di Yogyakarta, dr Sidi Aritjahja, kelor mengandung antioksidan yang sangat tinggi dan sangat bagus untuk penyakit yang berhubungan dengan masalah pencernaan, misalnya luka usus dan luka lambung. “Bagian apa pun yang dipakai aman asal memperhatikan caranya,” ujar alumnus Universitas Gadjah Mada itu. Minumlah rebusan daun kelor selagi air hangat. Sebab, efek antioksidan masih kuat dalam keadaan hangat.
Menurut Dr. Paulus Wahyudi Halim di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, kelor memiliki energi dingin. Herbal seperti itu cocok untuk mengatasi penyakit dengan energi panas atau kelebihan energi seperti radang atau kanker.

KANDUNGAN

       Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya. Selain itu, daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan yang diakibatkan karena kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan gangguan pertumbuhan pada anak).

Daun kelor memiliki kandungan senyawa aktif yang diduga berfungsi sebagai obat, yaitu arginin, leusin, metionin dan beberapa senyawa lain. Dengan kandungan senyawa aktif tersebut menunjukkan daun kelor dapat berfungsi sebagai antidiabet, antioksidan dan antitumor.
Beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa daun kelor memiliki kandungan vitamin C tujuh kali lebih banyak daripada jeruk, potasium tiga kali lebih banyak daripada pisang, vitamin A empat kali lebih banyak daripada wortel dan mengandung kalsium empat kali lebih banyak daripada kalsium susu.



Perbandingan vitamin-vitamin yang terdapat dalam daun kelor segar dengan daun kelor yang telah dikeringkan dan dihaluskan dalam bentuk serbuk (tepung) dalam satuan berat yang sama, lihat tabel seperti di bawah ini :


Selain perbandingan vitamin yang dimiliki daun kelor segar dan daun kelor kering yang telah dibuat dalam bentuk serbuk. Beberapa studi menunjukkan bahwa kandungan kalium yang terdapat dalam daun kelor lebih rendah dan kandungan zat besi lebih tinggi, seperti pada tabel berikut ini :

Unsur asam amino yang dikemukan pada kolom daun segar dalam tabel diatas menggambarkan kandungan asam amino dalam tiap 100 gr daun kelor segar yang dikemukakan dari penemuan C.Gopalan, et al dalam setiap gr nitrogen yang telah dilakukan di National Institute of Nutrition in Hyberabad, India.

Sementara informasi mengenai kandungan gizi daun kelor yang kering merupakan hasil analisa Lowell J. Fuglie yang didukung oleh Church World Service and The Departmentof Engineering the University of Leicester and perfomed by Campden & Chorleywood Food Research Association in Gloucestershire, Inggris.

Daun adalah bagian paling bergizi dari tanaman kelor sendiri, merupakan sumber penting vitamin B6, vitamin C, provitamin A sebagai beta-karoten, magnesium dan protein antara nutrisi lain yang telah diteliti di lab. oleh USDA. Jika dibandingkan dengan makanan umum, daun kelor sangat tinggi dalam kandungan nutrisi nya :
Perbandingan kandungan kelor dan makanan lainnya



Menurut Dr. Paulus Wahyudi Halim di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, kelor memiliki energi dingin. Herbal seperti itu cocok untuk mengatasi penyakit dengan energi panas atau kelebihan energi seperti radang atau kanker.
Cara pemakaian nya dengan merebus 3 tangkai pada segelas air setelah itu minum airnya hangat hangat
Khasiat Kelor Memerangi Kekurangan Gizi
Manfaat daun kelorPohon dan daun kelor telah digunakan untuk memerangi kekurangan gizi, terutama pada bayi dan ibu menyusui. Berbagai lembaga LSM internasional Trees for Life, Educational Concerns for Hunger Organization, dan Volunteer Partnerships for West Africa – telah menganjurkan kelor sebagai solusi mengatasi kelaparan. Salah satu penulis menyatakan bahwa kelor adalah nutrisi alami untuk daerah tropis. “Moringa atau kelor sekarang begitu terkenal sehingga tampaknya tidak ada keraguan dari manfaat kesehatan yang besar untuk direalisasikan oleh konsumsi serbuk daun kelor dalam situasi di mana kelaparan sudah makin dekat” Kelor sangat menjanjikan sebagai sumber makanan di daerah tropis karena pohon memiliki daun yang penuh pada musim kering dan ketika makanan lain biasanya langka. 
Daun kelor terus dilakukan penelitian untuk mengungkapkan sifat potensi nutrisi dan fitokimia, termasuk di antaranya efek antibakteri secara in vitro, toleransi glukosa meningkat pada model tikus diabetes, penghambatan Epstein-Barr aktivitas virus in vitro dan pengurangan papiloma kulit pada tikus.
Keunggulan daun kelor terletak pada kandungan nutrisinya yang luar biasa, terutama golongan mineral dan vitamin. Setiap 100 g daun kelor mengandung 3390 SI vitamin A. Dua kali lebih tinggi dari bayam dan tigapuluh kali lebih tinggi dari buncis. Daun kelor juga tinggi kalsium, sekitar 440 mg/100 g, serta fosfor 70 mg/100 g.
Organisasi WHO juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib
Setelah melakukan studi dan menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun ini di negara-negara termiskin di dunia. Pohon kelor memang tersebar luas di padang-padang Afrika, Amerika Latin, dan Asia. National Institute of Health (NIH) pada 21 Maret 2008 mengatakan, bahwa pohon kelor “Telah digunakan sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit. Tradisi pengobatan ayurveda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun moringa oleifera.
Bayi dan anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengkonsumsi daun kelor. Perbandingan gram, daun kelor mengandung:
7 x vitamin C pada jeruk 4 x calcium pada susu 4 x vitamin A pada wortel 2 x protein pada susu 3 x potasium pada pisang

MANFAAT UNTUK KEHIDUPAN DAN LINGKUNGAN

       Di kawasan Arba Minch dan Konso Afrika, pohon kelor justru digunakan sebagai tanaman untuk penahan longsor, konservasi tanah, dan terasering. Sehingga pada musim hujan walau dalam jumlah yang paling minimal, jatuhan air hujan akan dapat ditahan oleh sistem akar kelor, dan pada musim kemarau “tabungan” air sekitar akar kelor akan menjadi sumber air bagi tanaman lain. Juga karena sistem akar kelor cukup rapat, bencana longsor jarang terjadi.

Sekilas mirip dengan daun katuk, bentuknya bulat dan berwarna hijau. Tanaman daun kelor merupakan pohon berkayu yang tingginya bisa mencapai 6 meter. Biji tanaman kelor yang sudah tua bisa dimanfaatkan sebagai penjernih air sumur yang keruh.
Sedangkan daun kelor enak dimakan menjadi beragam masakan. 
Aroma daun kelor agak langu, namun aroma berkurang ketika daun mudanya diolah menjadi sayur bening atau sayur bobor.
Pohon ini banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman rumah atau ladang, untuk menjaga erosi dan penghijauan lingkungan
Kebiasaan masyarakat di jawa, Buah kelor yang berbentuk segitiga memanjang biasanya disebut kelentang, juga dapat disayur asem yang enak rasanya dan segar.
Memang berbagai bagian dari tanaman kelor bisa dimakan. Cara memanfaatkan kelor juga sangat bervariasi, mulai dari biji polong muda atau disebut “stik drum”, sangat populer di Asia dan Afrika. Untuk bagian daun kelor, dimanfaatkan khususnya di Kamboja, Filipina, India Selatan dan Afrika. Biji matang, dan minyak dari biji serta akar kelor.
Di beberapa daerah, polong muda yang paling sering dimakan, sedangkan daun kelor adalah bagian paling umum digunakan. Bunganya dapat dimakan saat dimasak dan terasa seperti jamur. Kulit kayu, getah, akar, daun, biji, minyak, dan bunga digunakan dalam pengobatan tradisional di beberapa negara. Di Jamaika, getah digunakan untuk pewarna biru alami.

KHASIYAT

Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengkonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan kekebalan tubuh dari berbagai penyakit. Tahukah anda bahwa daun, biji, dan ekstrak akar tumbuhan kelor dapat menyembuhkan penyakit kanker? Menurut website Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering, “Studi in vitro dan hewan menunjukan bahwa daun, biji, dan ekstrak akar kelor memiliki kemampuan antikanker. Kelor memiliki kandungan sekitar 46 antioksidan yang berbeda.” Adapun khasiyatnya sebagai berikut :
  • Antioksidan dalam daun kelor sangat tinggi, selain itu daun kelor mengandung potasium yang banyak. Salah satu manfaat dari daun kelor yaitu dapat mencegah kanker. Manfaat daun kelor untuk kanker yaitu dapat memperlambat bahkan menghentikan dan menghilangkan kanker yang ada dalam tubuh.
  • Meningkatkan ketahanan alamiah tubuh
  • Menyegarkan mata dan otak
  • Meningkatkan metabolisme tubuh
  • Meningkatkan stuktur sel tubuh
  • Meningkatkan serum kolesterol alamiah
  • Mengurangi kerutan dan garis-garis pada kulit
  • Meningkatkan fungsi normal hati dan ginjal
  • Memperindah kulit
  • Memudahkan pencernaan
  • Memelihara sistem imunitas tubuh
  • Meningkatkan sistem sirkulasi yang menyehatkan
  • Bersifat anti-peradangan
  • Menenangkan syaraf-syaraf pusat
  • Memberi perasaan sehat secara menyeluruh
  • Mendukung kadar gula normal tubuh. Manfaat daun kelor dapat dijadikan sebagai insulin alami untuk mengatasi diabetes. Makan sayur daun kelor juga dapat mencegah penyakit gula darah atau diabetes.
  • Selain itu, daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan yang diakibatkan karena kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan gangguan pertumbuhan pada anak).


Uraian seluruh bagian dari tanaman kelor untuk kesehatan.
Akar
Sebagai obat dalam, air rebusan akar kelor dapat menyembuhkan rematik, epilepsi, antiskorbut, diuretikum, dan gonorrhoea. Akar tanaman kelor ini juga dikenal sebagai pelaruh air seni, pelaruh dahak atau obat batuk, peluruh haid, penambah nafsu makan dan pereda kejang. Tumbukan halus akar kelor dapat dibuat bedak untuk tapel perut pada bayi yang baru lahir, pencegah iritasi kulit, obat penyakit kulit, serta sebagai parem untuk bengkak-bengkak pada penyakit beri-beri dan untuk pengobatan kaki yang terasa pegal dan lemah.
Kulit Batang
Berdasarkan hasil riset, kulit batang kelor mujarap sebagai penawar racun ular dan kalajengking. Selain itu, mengoleskan ekstrak kulit batang ekor, dapat mengatasi pembengkakan, sariawan, dan karang gigi.
Buah
Buah kelor diketahui mengandung zat alkaloida morongiona yang bersifat merangsang pencernaan makanan. Buah kelor juga dapat dimasak menjadi sayur asam yang lezat.

Bunga
Air rebusan bunga kelor dapat membantu mengatasi radang tenggorokan, flu dan cacingan.
Biji
Biji kelor dapat dipakai sebagai penjernih air. Selain itu, juga dapat dimanfaatkan sebagai kosmetik, obat-obatan, serta sumber minyak goreng nabati. Biji kelor yang telah kering mengandung 40 persen lemak tak jenuh sehingga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif minyak sawit.
Cara meramu Daun Kelor Sebagai Obat Herbal Alami
  1. Rematik, Nyeri dan Pegal Linu. Tumbuk halus dua gagang daun kelor dan setengah sendok makan kapur sirih lalu gosok ke bagian tubuh yang sakit sebagai param.
  2. Tumor, kangker dan peradangan atau infeksi dengan merebus 3 tangkai pada segelas air setelah itu minum airnya hangat hangat
  3. Sakit Mata. Tumbuk halus tiga gagang daun kelor dan diberi air satu gelas, aduk sampai merata, diamkan sampai ampasnya mengendap dan gunakan airnya sebagai tetes mata.
  4. Cacingan. Rebus tiga gagang daun kelor, satu gagang daun cabai, 1-2 batang meniran dengan dua gelas air sampai mendidih hingga tinggal satu gelas, saring rebusan air tersebut dan diminum rutin setiap hari.
  5. Alergi. Rebus tiga gagang daun kelor, satu siung bawang merah, adas pulasari secukupnya tambahkan tiga gelas air sampai mendidih hingga tinggal dua gelas, kemudian disaring dan minum rutin setiap hari.
  6. Herpes,Kurap dan Luka Bernanah. Tujuh gagang daun kelor ditumbuk sampai halus dan tempelkan ke bagian yang luka sebagai obat luar.
  7. Menghilangkan Flek Wajah. Pilih beberapa lembar daun kelor yang masih muda, ditumbuk sehalus mungkin dan gunakan sebagai bedak atau dicampur dengan bedak.
  8. Penghancur Batu Ginjal. Daun kelor dibuat sayur bening, dimakan rutin setiap hari selama kurang lebih satu bulan, batu ginjal akan luruh dan keluar bersama air kencing.
  9. Untuk meredakan panas/demam anak, jika anak yang  mengalami panas atau demam, buatkan dulu sayur bening daun kelor muda berikut buah mudanya setelah dingin bacakan surat Al_fatihah 7 kali dan dihembuskan kedalam sayur bening daun  kelor. Biasanya setelah disuapi sekali – dua kali dengan sayur daun kelor dan tidur, panas atau demamnya akan reda. Mengenai rasa, setelah dimasak, daun kelor tak beda dengan daun katu, sedangkan buah mudanya mirip dengan rasa kacang panjang, namun lebih manis.
  10. Sukar Buang Air Kecil
    Bahan: 1 sendok sari daun kelor dan sari buah ketimun atau wortel yang telah diparut dalam jumlah yang sama;
    Cara Membuat: Bahan-bahan tersebut dicampur dan ditambah dengan 1 gelas air, kemudian disaring.
    Cara menggunakan: diminum setiap hari.
  11. Sakit Kuning
    Bahan: 3-7 gagang daun kelor, 1 sendok makan madu dan 1 gelas air kelapa hijau;
    Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air kelapa dan disaring. Kemudian ditambah 1 sendok makan madu dan diaduk sampai merata.
    Cara menggunakan: diminum, dan dilakukan secara rutin sampai sembuh.
  12. Rabun Ayam
    Bahan: 3 gagang daun kelor;
    Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diseduh dengan 1 gelas air masak dan disaring. Kemudian dicampur dengan madu dan diaduk sampai merata.
    Cara menggunakan: diminum sebelum tidur.
  13. Untuk pasca setrok, berdasar pengalaman kami melakukan therapi untuk pemijatan dari ramuan daun 3 gagang, batang serta kulit 3 batang, akar kelor 3 batang, ditambah dengan jahe merah, kencur dan asam jawa, semua ditumbuk halus dan dicampur sedikit air panas, Lebih baik juga ditambah minyak zaitun. Baru dioleskan dibagian yang sakit dan pada titik syaraf tertentu.
  14. Biduren (alergi)
    Bahan: 1-3 gagang daun kelor, 1 siung bawang merah dan adas pulasari secukupnya;
    Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
  15. Untuk gegar otak, pasca operasi gegar otak karena kecelakaan, kami pernah memberikan beberapa pasien setelah dioperasi dan dibantu dengan cara sbb :
    Bahan: 3 gagang daun kelor, daun binahong 7 lembar, kunir putih 3 ibu jari diris tipis-tipis
    Cara Membuat: Daun kelor dan bahan lainnya dimasak dengan 3 gelas air sampai mendidih dan disaring. Jadikan 2 bagian untuk diminum pagi dan sore, campurkan setiap minum dengan madu hitam yang asli dan diaduk sampai merata. Lakukan setiap hari
  16. Untuk diabetes melitus, yang masih gejala maupun yang kadar gulanya tinggi, minumlah teh daun kelor secara rutin, telaten dan sabar
  17. Hipertensi dan atau setrok, carilah benalu kelor ambil daunnya bila besar 3 lembar kalau kecil 7 lembar, 3 gagang daun kelor, 3 siung bawang putih di iris tipis, daun sambiloto 11 lembar, direbus jadi 1 dengan 3 gelas air aqua, saring diminum 3 kali sehari dengan 1 sendok madu hitam, jangan lupa berdoa dan rileks pikiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar