Metode dalam menghitung masa subur dan masa Ovulasi
Masa ovulasi dan masa subur dapat diketahui dengan menggunakan beberapa metode. Salah satu cara ilami serta terkesan mudah dalam mengatasi hal ini adalah menghitungnya dengan memanfaatkan kalender di rumah. Perhitungan melalui kelander dilakukan ketika siklus menstruasi terjadi secara teratur. Perlu juga dipahami bahwa wanita yang haid secara tidak teratur akan kesulitan mengetahui masa ovulasi. Mulailah memperhatikan siklus haid yang terjadi tiga bulan terakhir secara berturut-turut (hari pertama ketika menstruasi).
Perhitungan kalender dimulai dengan mengetahui HPHT (haid pertama dan haid terakhir). Ketika seorang wanita mulai haid pada hari pertama, maka haid terakhir biasa terjadi pada hari ke 5,6,7. Misalkan menstruasi dimulai pada tanggal 12, maka hari terakhir haid biasa terjadi pada tanggal 16, 17 dan 18. Namun pada umumnya haid terjadi selama 6 hari hingga 7 hari.
Setelah mengetahui bahwa hari terakhir haid adalah hari ke 7 otomotasi 14 hari setelahnya adalah masa subur dengan mengurangi 3 hari dan ditambahkan 3 hari (sperma hidup selama 48 jam setelah ejakulasi dan 24 jam setelah ovulasi jika di totalkan yaitu 3 hari). 14-3=11 14+3=17 jadi masa subur yaitu terjadi pada hari ke 11 hingga hari ke 17 dengan puncak kesuburan berada pada hari ke 14. Jika anda ingin mendapatkan anak maka lakukanlah hubungan suami istri pada masa ovulasi, karena kehamilan sangat mungkin akan terlaksana pada masa tersebut.
Secara rinci perhitungan kalender selama sebulan dapat saya ibaratkan seperi berikut: misalkan siklus haid yang anda miliki adalah 28 hari dan diketahui bahwa hari terkahir haid adalah tanggal 2, secara otomatis tanggal menstruasi pada bulan selanjutnya berada pada tanggal 29. dari tanggal ini dapat diketahui bahwa perkiraan masa ovulasi berada pada pertengahan periode haid yang jatuh pada tanggal 14. Dengan menggunakan kalkulasi di atas dapat diketahui bahwa tanggal 13-17 adalah masa subur. Mudahan dapat dipahami dengan mudah.
Cara menentukan ovulasi dan masa subur dengan menggunakan kalender, sekali lagi hanya berlaku pada wanita yang memiliki siklus haid teratur, untuk mengetahui masa subur dan ovulasi pada siklus haid yang tidak teratur dapat menggunakan alat atau memperhatikan kondisi tubuh yang akan saya jelaskan nanti. Mungkin ada beberapa pertanyaan, Apakah seorang wanita yang memiliki siklus haid teratur dapat berubah menjadi tidak teratur? atau sebaliknya? Hal ini telah saya jelaskan pada artikel yang berjudul penyebab haid tertaur dan tidak teratur.
Selain penilaian menggunakan kalender, masa ovulasi dapat dikenali dengan mengetahui peningkatan suhu badan, ketika suhu badan mengalami peningkatan yang disebabkan oleh hormon progesteron maka hal peningkatan tersebut dapat dijadikan tanda bahwa saat itulah adalah masa ovulasi dan waktu subur wanita. Peningkatan biasa terjadi pada saat menjelang dan menjauhi ovulasi, Namun cara ini dirasa kurang efektif karena bisa saja peningkatan suhu badan disebabkan oleh faktor lain.
Cara lain dalam mendapatkan tanggal ovulasi yaitu memperhatikan lendir rahim,- Lendir rahim dapat dijadikan sebagai alat ukur masa subur dan ovulasi karena dipengaruhi oleh hormon estrogen. Lendir rahim akan nampak encer, berbentuk benang ketika diraba, dan terlihat berwarna merah menjelang ovulasi sehingga hali ini dapat dijadikan sebagai tanda hari ovulasi.
Selanjutnya masa subur dapat diketahui dengan alat tes ovulasi,- Alat ini dinamakan alat tes prediksi masa subur dan ovulasi. Alat ini dijual bebas di toko obat dan apotik. Alat ini membantu dalam mengukur leutinating hormon disingkat LH yang terjadi saat ovulasi. Jadi ketika LH telah mencapai kadar tertentu maka saat itulah masa ovulasi sedang berlangsung.
Dengan memperhatikan masa subur dan ovulasi, anda dapat menentukan waktu yang tepat memiliki anak serta dapat dijadikan metode untuk melakukan keluarga berencan (metode kontresepsi) secara alami. Mudahan artikel di atas mudah dipahami dan memiliki manfaat lebih. terimah kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar